Buku ini hadir sebagai respons atas kebutuhan paling mendesak umat Islam hari ini: penyembuhan qalbu yang berakar, berdalil, dan terpadu. Kita hidup di zaman di mana penyakit jiwa semakin kompleks—tetapi solusi yang beredar justru semakin menjauh dari cahaya wahyu. Dunia memetakan depresi, kecemasan, dan trauma sebagai diagnosis klinis. Islam, sejak berabad lalu, telah mengenal al-kibr, al-hasad, riyaa’, ghaflah, dan puluhan penyakit batin lainnya—yang menggerogoti jiwa dari dalam tanpa terdeteksi oleh lensa duniawi.
Selama lebih dari satu dekade saya mempelajari psikologi, terapi, dan tazkiyatun nafs, dan saya menyadari satu hal penting: selama qalbu masih sakit, maka penyembuhan jiwa tidak akan pernah sempurna.